KATA IDOLA DALAM ISLAM
Anda pasti sering mendengar kata IDOL, tapi mungkin tidak
terlalu tahu arti yang sebenarnya dari kata tersebut. Anda juga mungkin
berpikir kata idol artinya IDOLA dalambahasa Melayu karena kedengarannya hampir
sama.
Let every man be respected as an individual and no man idolized – (Albert
Einstein). Siapakah seorang idola? Seperti apakah dia? Apa makna sosok Idola?
Idola Berasal dari kata Idol -kosakata bahasa Inggris yang memiliki berbagai
arti.
Kamus Merriam-Webster’s, menguraikan ‘Idol’ dalam beberapa makna :
1. Representative or symbol of an object of worship (perwujudan atau simbol
dari sebuah objek peribadatan).
2. False God (Tuhan Palsu)
3. a Likeness of something (Sesuatu yang menyerupai)
b. Pretender (Orang yang suka berpura-pura)
c. Impostor (Penipu yang lihai)
4. a Form or appereance visible but without substance (bentuk atau
penampilan yang terlihat namun tak bermateri)
5. an Enchanted phantom (momok, hantu, setan yang memesonakan)
6. an Object of Extreme devotion (Obyek yang sangat digemari)
7. Ideal (Idaman)
8. a false conception (konsep yang salah)
9 . Fallacy (buah pikiran yang keliru)
Karena berasal dari bahasa Inggris, maka sebaiknya kita mengikuti saja apa kata
orang Inggris dengan mengikuti sembilan makna seperti yang diuraikan diatas,
kita dapat mengatakan bahwa sosok idola adalah :
- Idola atau Idol adalah wujud atau simbol peribadatan
- Idola atau Idol adalah tuhan palsu
- Idola atau Idol adalah sesuatu yang menyerupai
- Idola atau Idol adalah orang yang suka berpura-pura
- Idola atau Idol adalah penipu yang lihai
- Idola atau Idol adalah sesuatu yang tak terlihat namun tak bermateri
- Idola atau Idol adalah momok atau hantu atau setan yang memesonakan
- Idola atau Idol adalah objek yang sangat digemari
- Idola atau Idol adalah idaman
- Idola atau Idol adalah konsep yang salah
- Idola atau Idol adalah buah pikiran yang keliru
Dalam kebiasaan umum dan yang diumumkan, sosok Idola adalah orang yang dipuja,
dikagumi atau diteladani. Sosok idola adalah orang yang dianggap menyandang
predikat istimewa, dihormati posisinya dan dikagumi prestasinya. Sosok idola
ditempatkan pada posisi yang tinggi di antara komunitas yang mengidolakannya.
Para idola diakui memiliki keterampilan atau keahlian di atas rata-rata orang
biasa. Mereka berpenampilan khas, unik dan atraktif. Dengan potensi dan posisi
seperti inilah mereka dapat dengan mudah mendapatkan uang serta fasilitas yang
berlimpah. Gaya hidup sang idola yang biasanya muda, kaya dan cantik atau
tampan serta terkenal ini tentu saja menjadi idaman bagi remaja sebayanya. Para
pemuja idola sering membayangkan dirinya dan berlaku meniru sosok idolanya.
Penampilan dan gaya hidup mulai dari model rambut, cara berdandan dan bahkan
perilakunya sering dijiplak dan diikuti. Fenomena idola dan mengidolakan memang
telah melanda dunia sejak dulu, kini dan mungkin hingga nanti. Sosok idola
memang menjadi budaya, mulai dari olahraga, penyanyi, artis film, pengusaha,
pejabat, bahkan para penjahat pun memiliki figur pujaannya sendiri.
Untuk sementara bagi para orangtua yang kadang prihatin dengan keadaan
anak-anak mereka, baik itu yang berusia dini atau remaja akan tayangan televisi
yang kerap menampilkan sosok Idola secara gamblang di depan mata mereka, maka
simpanlah terlebih dulu keprihatinan tersebut. Fokuskan perhatian itu dengan
bertanya sekaligus menjawab hal-hal sederhana sebagai berikut :
- Tanya : Kenapa mereka ingin menjadi idola?
- Jawab : Karena ada yang mengidolakan. Tak ada Idola tanpa ada yang
mengidolakan.
- Tanya : Kenapa mereka mengidolakan?
- Jawab : Karena para pengidol memiliki mata yang bisa melihat dan telinga yang
bisa mendengar.
- Tanya : Kenapa mereka melihat dan mendengar?
- Jawab : Karena ada media yang menyebarkan dan menyiarkan. Acara Idol mengidol
ini ditayangkan setiap hari di media televisi. Mereka melihat dengan matanya,
mendengar dengan telinganya, dan berhasil menggugah ambisinya.
Ingat ketika fantasi melambung tinggi, maka ia akan menyeret ambisi untuk
terbang melayang tinggi. Fantasi yang maknanya adalah sesuatu yang tidak nyata,
justru kenyataannya malah diminati bahkan diantri. Ajakan menjadi bintang yang
menggantung tinggi di langit, ternyata mampu menghebohkan penduduk bumi ini.
Cobalah buka kamus Bahasa Inggris-Indonesia (disusun oleh: John M. Echols dan
Hassan Shadily terbitan PT. Gramedia Jakarta), maka kita akan menemukan bahwa
arti kata “Idol” dimaknai sebagai “Berhala”. Jadi keberhalaan seorang idola
adalah haknya untuk dipuja, disembah, disanjung dan dimanja. Namun ketika para
orang tua ini mengukur efek samping dari fenomena idol tersebut, mereka
menggunakan pedoman etika baku. Sementara mereka (para Idol dan sekutunya)
menggunakan ukuran dengan pedoman baru yang berbeda. Perbedaan antara harapan
dan kenyataan inilah yang membuahkan kekecewaan. Buah kecewa tersebut adalah
kepahitan, maka dari itu wajar bukan jika siapa saja yang tidak kesampaian
untuk menjadi ‘Berhala’ tersebut, berujung kepada kesedihan.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Idola Indonesia berarti Berhala
Indonesia. Dan kalimat Idola Sesungguhnya, bisa juga diartikan Berhala
Sesungguhnya. Kamuslah yang menjelaskan demikian. Lantas bagaimana fenomena
Idol meng-Idol ini bisa terjadi?
Budaya Tiru-Meniru atau Copy & Paste telah menjadi budaya yang dianut oleh
bangsa kita, budaya ini juga disebarkan oleh orang-orang rajin untuk orang
malas. Lihat saja acara-acara Idol Indonesia yang ada di televisi juga
merupakan salinan Idol-Idol dari acara di luar negeri. Setiap salinan adalah
kemiripan atau keserupaan dari obyek aslinya. Dan setiap yang direkatkan tentu
menempel sebagai sifat penyalinnya -Persis atau serupa dengan yang dicopynya.
Penyalin serupa dengan yang disalin. Orang Barat mengatakan: “Copy tend to comply
(menyalin cenderung menuruti)”
IDOL = I (Just) Doll
“Idol” sudah menjadi kosa kata bahasa Inggris, berasal dari bahasa Yunani
“eidolon” yang berarti “image” atau “form”. The American Heritage Dictionary
mengartikan kata “idol” sebagai“An image used as an object of worship”, atau
“one who is adored”. “Dari kata ‘Idol’ berkembang kata “idolatry” kemudian
dimaknai sebagai “The worship of idol”, yakni ‘penyembahan satu idola’ atau
“blind devotion”, yakni, ‘ketaatan yang membuta’.
Idol pun telah menjadi produk sebuah industri yang disajikan untuk dikonsumsi.
Konsumennya adalah masyarakat, produsennya adalah pemilik uang, atau kekuasaan
menjualnya melalui media. Media, seperti TV, Koran, Tabloid, dan Majalah adalah
bangunan pasar yang memertemukan minat konsumen dan kehendak produsen. Melalui
media-media tersebut seorang Idola dijual sesuai potensi yang dimilikinya.
Biasanya, produsen atau pemilik modal sekaligus merangkap sebagai pemilik
bangunan pasar. Artinya pemilik uang juga sebagai pemilik media. Dalam kapasitas
dan posisi semacam ini, ia mampu menguasai, mengelola, dan mendikte konsumen
pemirsanya. Acara Idol yang sejenis dan berjubel itu adalah serangkaian proses
pemasaran sosok idola yang dimulai dari mengumpulkan dan menyeleksi (melalui
audisi dan eliminasi) serta memproduksi sekaligus memasarkan idola hasil
produksinya. Jadilah idola sebagai sebuah komoditi.
Seorang calon Idol diperlihatkan berbagai kenikmatan dan kemudahan ketika sosok
Idola yang telah menjadi berhala dan diberhalakan. Dengan membayangkan dirinya
sebagai seorang idola, maka nafsu mulai menggebu:
-Makan = Makan adalah Naluri dasar, manusia akan mencari apa saja untuk bisa
makan.
-Malas = Dengan menjadi Idol ia bisa menikmati kemalasannya karena servis
pengidolanya
-Miskin = Posisi sebagai Idol mengubah dari kemiskinan yang ditakuti oleh sang
Idol
-Menang = Posisi seorang Idol diibaratkan kemenangan dan kebanggaan di atas
dunia oleh para pemujanya.
Kekaguman, pemujaan, biasanya memang berujung pada ketaatan yang membabi-buta.
Itu tampak dari perilaku banyak remaja yang menggilai idola pujaannya di
kalangan selebritis, mulai drai perilaku mengoleksi album, foto, tanda tangan,
lalu meniru-niru perilaku dan model pakaiannya. Sebagian pak turut buta ini
sampai rela menyerahkan dirinya untuk diapakan saja oleh idolanya. Berbagai
acara TV yang mempertemukan antara idola dan pemujanya sudah ditayangkan.
Biasanya digambarkan, bagaimana histerisnya, ketika sang pemuja berjumpa dengan
sang idola.
Jadi, kata “idol” memang berkaitan dengan aspek “pemujaan”, “penghormatan”, dan
“penyembahan”. Para juara dalam program-program ini akan ditampilkan sebagai
“idol”, idola, yang dipuja, dihormati, dan mendapatkan berbagai fasilitas hidup
duniawi yang menggiurkan. Pesatnya perkembangan industri showbiz membutuhkan
banyak “idol”. Sebagaimana layaknya, dunia showbiz, sosok-sosok pujaan dibangun
di atas “realitas kamera” atau “realitas semu”, yang sifatnya temporer, sesuai
dengan kebutuhan dunia bisnis hiburan. Di atas realitas inilah dibangun
mitos-mitos. Mitos tentang idol, mitos tentang sang pujaan, mitos tentang sang
bintang, yang cantik/tampan, berbakat menyanyi, berakting, dan beruntung.
Idol menurut Wiktianor adalah :
A graven image or representation of
anything that is revered, or believed to convey spiritual power.
Sedangkan menurut Wikipedia adalah :
An idol is a man-made object that
is venerated in some way. More specific terms include:
Cult image, a religion-neutral
term for a man-made object that is venerated for the deity, spirit
or daemon that it embodies or represents.
Idolatry, a term used in religion for the non-monotheism worship
of cult images, termed idols.
Dan menurut Thefreedictionary adalah :
idol - a material effigy that is worshipped;
"thou shalt not make unto thee any graven image"; "money was
his god"
idol - someone who is adored blindly and
excessively
idol - an ideal instance; a perfect embodiment of a concept
Maaf bahasa inggris saya kurang begitu bagus, anda perlu
mengartikan sendiri kalimat-kalimat diatas atau setidaknya yang saya cetak
tebal.
IDOLATRY = Penyembahan berhala
IDOLATER = Penyembah berhala; musyrikin
IDOLATROUS = (Bersifat) menyembah atau memuja
IDOLIZE = (Terlampau) menyanjung
IDOLIZATION = Pemujaan; pendewaan
Dari data diatas jelas sudah sekarang apa sebenarnya makna dari
kata Idol. Dan tujuan dari acara-acara Idol tersebut sesungguhnya
adalah menciptakan idol-idol (baca : sembahan-sembahan) selain Allah.
Kita lihat sekarang betapa apabila seseorang mengidolakan artis, dia akan
melakukan segalanya untuk bisa mencontoh idolanya. Gaya berpakaiannya, gaya
bicaranya dan semua dari sang idola akan ditiru. Ini adalah sebuah bentuk
penghambaan yang tidak kita sadari.
Dulu kita mengenal berhala (patung) sebagai sesembahan selain Allah tapi
sekarang berhala-berhala itu berupa manusia.
JADI TEMEN" YANG UDAH LIHAT POS SAYA JANGAN LAGI BILANG KATA IDOLA NYA
Izjn copan and search kak makasih
BalasHapusIzin copas and search kak makasih
HapusIzjn copan and search kak makasih
BalasHapusOkeeeee lanjuttt... semoga bermanfaat
Hapusjadi kata yang lebih tepat selain kata idola apa kak? untuk artis yg kita suka
BalasHapus